iklan tiec

 photo ec_zpsf0cetkly.gif

Sabtu, 20 Juli 2019

Stik Tamalatea Makassar kembali Adakan Workshop Metodologi Penelitian



Makassar, Violet- Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIK) Tamalatea Makassar menggelar kegiatan Workshop Metodolgi Penelitian di Graha Pena Makassar. Minggu (20/7/2019).
Kegiatan yang kali kedua ini dilaksanakan sebagai lanjutan dari Workshop tahun sebelumnya yang dimana ini akan menjadi  program tahunan untuk mengkaji ilmu metopel yang lebih mendalam, dengan pemateri yang lebih terfokus pada metopel, metopel juga dapat dijadikan sebagai sarana dalam penulisan jurnal-jurnal yang baik dan benar.
Prof. Dr. Sigiyono, M.Pd pembicara yang ahli dibidang metopel yang berbagi pengetahuan berharap semua mahasiswa dengan mudah dalam penulisan dan juga pengembangan jurnal sehingga dapat meningkatkan akreditasi kampus. 
“mahasiswa lebih mudah untuk menulis, Untuk Dosen dan Mahasiswanya dapat meneliti dan menghasilkan jurnal,  menambah tingkat akreditasi kampus” Ujarnya.
Dr. Rahmawati, S.K.M., M.Si selaku Pimpinan STIK Tamalatea Makassar, berharap dengan kegiatan ini peserta yang hadir dapat mengaplikasikan apa yang di sampaikan oleh pemateri baik dari Dosen-dosen terlebih lagi untuk Mahasiswa
“kita berharap nanti apa yang di sampaikan tidak hanya menjadi sebatas teori saja tetapi bagaimana cara dosen untuk mengaplikasikan ilmunya untuk penelitian” Ujarnya.
Musfira, S.K.M., M.Kes selaku ketua panitia mengatakan bahwa suksesnya kegiatan yang dijalankan tidak tertinggal dari kendala yang ada
“kendalanya pertama dari pengumpulan peserta, dan juga panitia yang sebagian besar sedang penelitian” ungkapnya.
"Peserta yang hadir dari berbagai instansi yang sebagian besar dari S1 & S2 STIK Tamalatea, Dosen dan Mahasiswa dari Palopo, Kendari, dan Maros. karena kerja keras panitia peserta yang kami kumpulkan lebih dari 100 peserta” Lanjutnya.  
Faisal Aris, salah satu dari STIMIK Bina Bangsa Kendari yang mengikuti kegiatan ini berpesan agar kegiatan ini tidak hanya sampai disini saja tetapi akan berlanjut seterusnya. Karena banyaknya ilmu yang di dapatan dari pemateri handal yang dihadirkan.
 “saya mendapat pengetahuan tambahan ternyata didalam metodologi penelitian bukan hanya ada kualitatif dan kuantitatif tetapi ada beberapa jenis, dan ini sangat bermanfaat bagi dosen untuk disampaikna kepada mahasiswa”. Ujar Dosen Kendari itu. (RH/SS)
 

Selasa, 30 April 2019

DIAMKU



Hari demi hari
Bulan ke bulan
Tahun ke tahun
Aku bertahan menahan sabar
Sedaya mungkin ...
Tapi aku insan yang lemah
Tahap kesabaran mana mungkin bertahan
Apakan daya hanya tangisan
yang mampu ku lakukan
diluar senyuman dan gurau senda...
Diamku bukan mengalah
Diamku untuk mencari ridho
Diamku bukan membenci
Diamku untuk ketenangan saja...
Biarlah orang buat aku
Jangan sekali aku buat orang
Aku serahkan segalanya pada takdir
Aku percaya ada hikmahnya disebalik peristiwa...
Dan aku percaya
Tuhan bersama orang yang sabar penuh ridho...


Rachma Said

Minggu, 28 April 2019

GENERASI PENERUS HIPMAWANGI



Makassar,  Violet - Organisasi daerah  Himpunan Pelajar Mahasiswa Wangi-wangi (HIPMAWANGI)  Makassar kembali mengadakan pelantikan pengurus baru  ke – VIII dengan jumlah pengurus sebanyak 30 orang yang bertempat  di gedung Bawaslu Makassar Provinsi Sulawesi Selatan. Sabtu (27/04/2019)
Adapun Tema yang diusung dalam pelantikan ini yaitu mewujudkan nilai solidaritas dan loyalitas kader dalam menyongsong  HIPMAWANGI Makassar yang berkemajuan.
Wa Ode Nurhijrah selaku  formatur  terpilih mengatakan bahwa jangan sampai kita jenuh dalam berorganisasi  hingga dibutuhkan kerjasama. 
"saya sangat mengharapkan kerjasama dan loyalitas anggota pengurus HIPMAWANGI saat ini agar menjalankan roda organisasi untuk lebih berkemajuan kedepannya”
Satu pepatah yang sangat mendukung "Bukan karena mudah kita yakin bisa tapi karena yakin maka semua akan mudah"ungkapnya.
selaku Dewan Penasehat  Organisasi (DPO) Tomi saputra yang turut hadir  mengatakan Setiap orang ada masanya setiap masa ada orangnya.
Majelis Penasehat Organisasi (MPO)  La Ode Muh. Abduh S juga mengatakan bahwa
 "Setiap zaman memiliki masalah begitupun organisasi juga punya masalah karna tidak ada organisasi yang tidak memiliki masalah namun masalah itu adalah bentuk penyeimbang jalannya roda organisasi", tuturnya. (MI, KML)

Sabtu, 27 April 2019


Makassar, Violet- Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) klinik mahasiswa seni kesehatan (KLIMAKS) sekolah tinggi ilmu kesehatan (STIK) Tamalatea Makassar menyelenggarakan pentas perdana ke- XIII sekaligus pengukuhan anggota baru yang berjumlah 7 orang di pelataran kampus STIK TM. Jum’at (26/04/2019)
Pentas perdana yang diadakan sebagai syarat ketentuan sebelum menjadi anggota baru berlangsung dengan meriah dan di buka dengan resmi oleh perwakilan BEM yang disaksikan langsung oleh Pembina UKM Klimaks, UKM seni luar, beberapa lembaga mahasiswa STIK TM dan sekaligus menyaksikan pengkukuhan anggota baru UKM Klimks.
Selaku ketua panitia Winda d menjelaskan mengenai Makna tema usung pada pentas perdana 2019 kali yaitu PANIMBOLO yang artinya ilmu kebal atau bisa dikatakan ilmu turun-temurun dari senior, adapun beberapa kendala yang dihadapi dalam mewujudkan kegiatan ini seperti pengumpulan dana.
"penampilan yang di sajikan untuk para tamu yang hadir yaitu, Tarian, Musiaklisasi puisi, dan live akustik" ungkapnya.
Astika Sari selaku Ketua Umum UKM Klimaks mengutaran harapannya terhadap anggota baru untuk kedepannya agar tetap berkomitmen dan berposes.
“harapan saya tetap konsisten dengan yang mereka pilih sekarang dan tetap loyal kepada pada UKM Klimaks dan mau berproses hingga akhir”. Ujarnya.
Sementara itu pesan yang diberikan oleh Ardan selaku tamu undangan dari biro khusus belantara kreatif (BKBK) Unhas yaitu Semoga klimaks mampu menjadi wadah untuk menyatukan berbagai perbedaan budaya.(ER/AW)

Jumat, 26 April 2019

Generasi Penerus Tongkat Estafet LPM Violet ke XIX

Makassar, Violet- Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Violet Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIK) Tamalatea Makassar yang ke XIX  resmi di lantik, dengan jumlah pengurus 27 orang  yang bertempat di aula kampus Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIK) Tamalatea Makassar. Kamis (25/04/2019)
Pelantikan yang di rangkaikan dengan musyawarah kerja (MUSKER) yang bertemakan “menumbuhkan rasa profesionalisme dan loyalitas dalam berorganisasi”  berjalan dengan resmi dan hadiri langsung oleh wakil ketua III, Pembina LPM Violet, coordinator steering beserta jajarannya, kakanda senior alumni Lpm violet, beberapa lembaga mahasiswa STIK TM seperti Unit kegiatan mahasiswa(UKM) dan Himpunan Mahasiswa Jurusan( HMJ), LPM luar dan presiden BEM yang sekaligus melantik pengurus LPM Violet  periode 2019/2020.
Sefti arviyani selaku ketua panitia mengutarakan bahwa ada beberapa kendala yang dihadapi dalam mewujudkan kegiatan ini seperti pengumpulan dana, tetapi semua bisa terlewati berkat kemauan dan kerja keras dari teman-teman pengurus.
Sementara itu Wahyuni selaku  presiden BEM berharap agar teman-teman pengurus benar-benar ikut berpartisipasi dalam menjalankan roda organisasi atau menjalankan prosesnya di LPM Violet agar mereka mampu menunjukkan jati diri mereka sesuai basic violet. Kemudian juga koordinasi antara pengurus dan pimpinan umum harus berjalan baik agar violet bisa berjalan sesuai dengan yang diharapkan karena suatu organisasi tidak bisa berjalan jikalau hanya pimpinan umum saja tanpa campur tangan pengurus.
Rusnah selaku pimpinan umum (PU) yang telah dilantik mengutarakan bahwa bukan hanya sebagai pemimpin dalam organisasi melainkan ketua juga harus bisa jadi teman dekat bagi semua pengurus Satukan persepsi itu tdk mudah apalagi dengan jumlah anggota yang cukup banyak.
"Pesan saya Untuk pengurus laksanakan dan jalankan proker(program kerja) yang telah di usung bersama sesuai dengan tupoksi masing-masing, Jangan saling mengharapkan tetapi saling membantu Semoga kepengurusan kali ini bisa lebih kompak dan terus bekerjasama satu sama lainnya, harapan besar yang di sampaikan dan yang ingin diwujudkan untuk kepenengurusan ini" ungkapnya.
Usai pelantikan pengurus lembaga pers mahasiswa langsung di lanjutkan dengan musyawarah kerja untuk membahas program-program kerja yang akan di jalankan selama satu periode kepengurusan.(NAS/RSM)

Kamis, 11 April 2019

Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Bangkit dari Masa Vakumnya


Makassar, LPM Violet- Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) sekolah tinggi ilmu kesehatan (STIK) Tamalatea Makassar telah  resmi di lantik, dengan jumlah anggota 17 orang  di aula STIK Tamalatea Makassar dihadiri oleh Unit kegiatan mahasiswa (UKM), Himpunan mahasiswa jurusan (HMJ), Puket III serta tamu undangan lainnya.
Presiden BEM dan wakil presiden BEM STIK TM dilantik oleh ketua MAPERWA, sedangkan para menteri dilantik oleh presiden BEM terpilih sebagaimana yang tertuang dalam konstitusi STIK TM (11/04/2019).
Wahyuni selaku Presiden BEM yang terpilih, mengemukakan strategi yang telah ia susun  agar menghidari kevakuman 
“membawa Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Lebih aktif baik di lingkup internal maupun eksternal kampus, bekerja sama dengan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Kesehatan yang lain agar pengurus tidak jenuh" ungkapnya.
"semoga  kerja sama antar pengurus dapat terjalin dengan baik agar bisa membawa Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) kedepannya lebih aktif dalam menjalankan tugas dan mampu bersinergi dengan seluruh UKM dan HMJ  yang ada di STIK TM, serta BEM dapat berperan sebagai wadah mahasiswa untuk mencurahkan semua kritikan dan masukan untuk pimpinan atau apapun yang berhubungan dengan kampus" lanjutnya.
Ani sebagai sekretaris Komisi Pemilihan Umum Mahasiswa (KPUM) mengutarakan bahwa dalam kegiatan ini ada beberapa hambatan yang dialami
"hanya pada berkas yg sedikit lambat untuk di konfirmasi ke Pihak BAAK dan waktu para ketua HMJ dan UKM yg tidak bisa hadir sehingga peserta mnjadi kurang" ungkapnya
Membangun Solidaritas Mempertahankan Elektabilitas Jayalah Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) STIK Tamalatea Makassar ialah tema yang diusung dengan makna agar BEM yang kembali aktif bisa betul-betul menjalankan perannya sebagaimana mestinya, lebih bisa memperjuangkan apa yang  berhak untuk di perjuangakan dan berjalan sesuai koridor dan jalurnya", tutur Ani sebagai sekretaris KPUM
"EstianaBEM mampu bekerja sama dengan UKM dan HMJ serta mampu membawa nama STIK TM ke masa depan yang lebih baik lagi", tutur Estiana sebagai tamu yang hadir. (RSM/NAP)

Selasa, 02 April 2019

LITERASI FILSAFAT INTELEKTUAL (LFI) UNTUK KEMANUSIAAN


Literasi Filsafat Intelektual (LFI) adalah komunitas kajian yang di bentuk oleh kelompok mahasiswa yang berasal dari beberapa daerah yang ada di Sulawesi Selatan dan tenggara. Komunitas kajian ini memiliki tujuan yang sangat mulia membantu pemerintah Indonesia mewujudkan cita-cita kemerdekaan yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa.

Salah satau hal yang menjadi dasar awal pembentukan Literasi Filsafat Intelektual (LFI) ini adalah menjalin silaturrahmi dengan sesama mahasiswa yang sering mendiskusikan masalah-masalah negara untuk kemajuan peradaban bangsa saat in.

Saat ini Literasi Filsafat Intelektual punya keinginan untuk mengadakan SEKOLAH ANAK JALANAN dengan tema "Kami bagian dari Indonesia dan kami juga punya mimpi untuk satu abad kedepan".

Ide ini berasal dari salah satu pendiri LFI dan Presiden LFI yaitu Riski Amalia A dan Rita Saputri sebagai Presiden Literasi Filsafat Intelektual saat ini, ide ini dinilai sangat baik jika dilakukan seperti apa yang di katakan oleh Presiden LFI "Percuma kita adakan terus kajian untuk mahasiswa kalau masih banyak anak di jalanan yang masih buta dengan Ilmu pengetahuan", katanya dengan tegas.

Hal inilah yang membuat komunitas ini selalu eksis di media sosial dengan membawa kegiatan-kegiatan kemanusiaan yang berbeda dengan komunitas-komunitas yang lainya, salah satu kebanggaan Literasi Filsafat Intelektual di isi oleh orang-orang yang sudah tidak lagi diragukan kemampuannya seperti ketua-ketua lembaga diantaranya : M. IQBAL (Ketua Umum Kamakesa), Delon Ahmad ( Ketua Umum Lakudo ), Fina Astarina ( Kandidat Ketum HIPMAWANGI ) Eky ( Ketum Kolaka Utara ) dan Yahya Anugerah ( Ketua Umum Edsa Unismuh) Ini semua adalah orang-orang hebat dalam Kelompoknya dan sekarang mereka bergabung dengan LITERASI FILSAFAT INTELEKTUAL. (Kamaludin) 

Selasa, 26 Maret 2019

TAK KUNJUNG BISA BERDIALOG DENGAN REKTOR, MAHASISWA UIM KEMBALI MENGGELAR AKSI


Makassar, LPM Violet- Puluhan Mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Islam Makassar (FT-UIM) kembali menggelar aksi. Selain berunjuk rasa, mereka juga menyegel beberapa ruangan fakultas siang tadi, Selasa 26 Maret 2019.

Para mahasiswa berorasi sambil berkeliling di lingkungan Kampus UIM, Mereka juga membentangkan spanduk dan poster berisi tuntutan terkait pencabutan status dosen yang tidak linier, transparansi anggaran dana lembaga kemahasiswaan, kekosongan struktural Wakil Dekan II FT-UIM dan pemenuhan fasilitas diseluruh tingkatan FT-UIM. 

Jenderal lapangan, Herman mengatakan Universitas Islam Makassar melanggar Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang pendidikan tinggi

"Khususnya Pasal 41 ayat 1 yang menyebutkan bahwa sumber belajar di lingkungan pendidikan tinggi wajib disediakan oleh perguruan tinggi dan  Pasal 42 ayat 3 yang menyebutkan bahwa perguruan tinggi menyediakan sarana dan prasarana untuk minat, bakat, dan kebutuhan mahasiswa", ujarnya. 

Sementara itu, Kamaruddin Jafar sebagai Ketua BEM FT-UIM  menegaskan bahwa akan selalu mengawal terkait tuntutan dari Mahasiswa FT-UIM 

"Saya akan selalu mengawal tuntutan dari kawan-kawan Mahasiswa FT-UIM untuk memperjuangkan hak mereka demi tercapainya pendidikan yang lebih baik", ungkapnya. (RSD) 

Kamis, 21 Maret 2019

POSPERA Bersama Dinas Sosial mengecam, oknum peserta pemilu yang menggadeng PKH

Tepatnya pada hari selasa, 19 maret 2019. Ketua Dewan Pimpinan Cabang Posko Perjuangan Rakyat bersama Sekeretarisnya menemui Bapak Konstatinus, SH,. M.Si. selakau kepala dinas Sosial. Dalam pertemuan tersebut membahas terkait persoalan Program Keluarga Harapan (PKH), diduga kini menjadi nebengan salah satu calon Legislatif ( DPRD )  pada pemilu 2019-2024 dalam memenangi pertarungan. 

Herman : berangkat dari hasil diskusi yang terbangun anatara kami selaku Pengurus DPC. POSPERA Kab. Buton Selatan, bersama Kepala Dinas Sosial Kabupaten Buton Selatan Bapak Konstatinus, SH,.M.Si. dari maraknya informasi tentang pemanfaataan program pemerintah yang diduga dilakukan oleh orang - orang tertentuh yang sama sekali tdak bertanggung jawab, untuk di jadikan sebagai mesin perpolitikan, sehinggah diduga sampai ada unsur-unsur penekanan dan pengancaman, yang berbunyi kalau masyarakat penerima PKH. Tidak mendukung dari salah satu calon legislatif (DPRD), maka  hak terima PKHnya kami akan cabut. 

Herman berangkat dari hasil diskusi kami bersama Kepala Dinas Sosial. Kepala dinas sosial menegaskan bahwa kalau ada unsur masyarkat yang tergolong dari tim dan atau pendamping PKH, menakuti-nakuti masyarakat dengan hal yang serupa. Maka saya perlu sampaikan bahwa tidak ada satu orangpun dari Dinas Sosial yang berhak untuk menghilangkan Hak terima masyarakat miskin dalam bantuan Sosial dalam Program PKH, sebab Program Pkh adalah program pemerintah dan nama - nama masyarakat yag nenerima bantuan PKH itu dari pusat langsung Bukan dari Daerah, kami hanya menindaklanjuti nama-nama penerima Bantuan PKH yang di keleurkan dari pemerintah Pusat, yang di bidani langsung dari kementerian sosil, dan kami dari dinas sosial hanya membantu dalam upaya penyaluran hingga  tepat pada sasaranya sehingga tdak ada unsur lain yang dapat merugikan masyarakat penerima bantuan PKH. 

Kepala dinas sosial juga meminta kepada Pengurus Dewan Pimpinan Cabang Posko Perjuangan Rakayat (POSPERA) Kabupaten Buton Selatan, agar turut terlibat dalam memberikan pemahaman terhadap masyarakat bahwa kalau Program keluarga harapan  (PKH) adalah program pemerintahan jadi tdak ada unsur keterkaitannyan dengan politik pada tahun 2019- 2024, dan kalau ada unsur tim atau pendamping PKH yang menakuti-nakuti, masyarakat dengan kalimat-kalimat bahasa bahwa kalau ada masyarakat Penerima PKH tidak mendukung salah satu calon kandidat Legislatif (DPRD) Kab. Buton Selatan maka akan dicabut hak terimahnya Pada Program Keluarga ( PKH). 

Maka Kali ini saya meminta kepada masyarakat agar kiranya hal tersebut dapat dilaporkan kepada kami selaku Dinas Sosial Kab. Buton Selatan, dan pihak yang berwenang lainya. Dalam hal ini Pihak Kepolisian, dan Bawaslu selaku penyelenggara pemilu sebab sikap tersebut kalau betul adanya, maka akan sangat mencederai nama baik pemerintahan terkhusus terkait idependensi kementerian sosial dan dinas-dinas sosial,  diseluruh wilayah atau daerah seindonesia . Tutur Kepala Dinas Sosial, saat berdiskusi dengan pengurus Dewan Pimpinan Cabang Posko Perjuanga Rakyat. 

Ucap Herman selaku ketua DPC. POSPERA Kab.Buton Selatan. Pernyataan tersebut diambil dari hasil diskusi kami bersama Bapak Konstatinus, SH,. M.SI. selaku Kepala Dinas Sosial Kab. Buton Selatan. Tepatnya Pada : selasa 19 Maret 2019

Sabtu, 16 Maret 2019

DPC. POSPERA BUSEL SOROTI PENGURUS PARTAI AMANAT NASIONAL


Mandetnya pergantian antarwaktu ketua DPRD Kabupaten Buton Selatan disebabkan melemahnya unsur pengurus DPD PAN Kabupaten Buton Selatan dalam Mengambil tindakan pasti untuk memastikan proses pergantian antarwaktu itu dapat ditindaklanjuti sebagaimana yang telah dikehendaki unsur pimpinan partai politiknya dan  memastikan status hukum Ketua DPRD Kab. buton selatan  atas dugaan kasus penggunaan sabu (narkoba).

Lebih kursialnya lagi kelemahan pengurus DPD PAN Kab. buton selatan, terlihat jelas dalam surat usul pergantian ketua DPRD Kab. BUSEL. No : PAN / B / 22.15 / K - S / 073 / XII /2018. Atas kasus hukum narkoba. Sehingga tidak dapat menjalankan tugas dan fungsinya.

Keterangan tersebut telah terjewantakan oleh seluru anggota dewan yang tergabung dari berbagi unsur fraksi partai politik yang ada didewan perwakilan rakyat daerah Kab. Busel. Dari sini kita sudah menyimpulkan bahwa dalam usulan pergantian antarwaktu Ketua DPRD Kab. Buton selatan tidak sesuai dengan konteks perkara dari yang di usulkan oleh unsur  pengurus DPD PAN Kab. Busel sehinggah hal ini menyebabkan Pengurus DPD PAN tdak menindaklanjuti proses pergantian antar waktu ketua DPRD Busel atas kasus hukum narkoba yang diduga disandungnya.

Dan sangat tidak efektifnya lagi sikap yang sedang dijalankan Badan Kehormatan Dewan, Kab. Busel didalam menindaklanjuti surat DPP PAN terkait pergantian antarwaktu, dengan alasan bahwa karna tdak adanya hasil tes urin yang dilampirkan Pengurus Dewan Pimpinan Pusat Partai Amanat Nasional.

Semsetinya didalam memastikan atas kepastian kasus hukum yang disandung oleh ketua DPRD Kab. Busel Badan Kehormatan Dewan (BKD) mengambil tindakan tehnis dalam memastikan kepastian hukum atas dugaan kasus hukum yg disandung ketua DPRD Busel. Dalam hal ini Badan Kehormatan Dewan membentuk tim pencari fakta atau melayangkan surat yang di tujukan pada Polda Metro Jaya dan Badan Narkotika atas nama badan kehormatan dewan dalam  memastikan kasus yang disandung ketua DPRD Busel, aneh Badan Kehormatan Dewan Tidak Dapat menindaklanjuti hal ini sebagaimana mestinya dan  justru malah melakukan unsur pembiaran atas hal tersebut.

Kami selaku pengurus Dewan Pimpinan Cabang Posko Pernjuangan Rakyat, dalam memastikan atas terbuktinya dan tidak terbuktinya sekaligus untuk memastikan status hukum atas kasus hukum narkoba yang diduga menjerat ketua DPRD Kab. Buton Selatan. Kami telah melayankan surat permohonan atas keterbukaan informasi pablik pada polda metro jaya dan melayankan surat kepada Badan Narkotika Negara untuk memastikan hasil dari pemeriksaan atas kasus yang di sandung ketua DPRD kabupaten Buton selatan.
Tutur Hemana Ketu DPC. POSPERA Buton Selatan Kab. Buton Selatan, Prov. Sulawesi Tenggara.

Oleh : Herman

MENGAKHIRI KEPENGURUSAN, LPM VIOLET GELAR WORKSHOP ILMIAH


Makassar, LPM Violet- Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Violet Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIK) Tamalatea Makassar menggelar Workshop Ilmiah di Ruang 203 Lantai 2 STIK TM pada Sabtu, 16 Maret 2019.

Workshop Ilmiah yang diikuti 48 peserta ini dibawakan oleh Moh. Syahrul Mubarak  yang merupakan salah satu alumni STIK TM sekaligus senior LPM Violet.

Ketua Panitia, Nur Aqidah Putri mengatakan kendala yang merupakan hal wajar dalam suatu kegiatan, ini berhasil dilewati sehingga kegiatan berjalan dengan baik. 

Sementara itu, Rusnah sebagai Penanggungjawab Sementara (PJS) LPM Violet mengatakan tujuan didakannya kegiatan ini yaitu untuk membantu dan berbagi pengetahuan mengenai cara pencarian dan menerjemahkan jurnal, serta pembuatan daftar pustaka dengan menggunakan aplikasi endnote. Selain itu , Rusnah juga mengungkapkan harapannya

"Semoga dengan adanya kegiatan ini teman-teman dapat mengaplikasikannya, seperti dalam menyelesaikan tugas dan lain sebagainya, serta semoga violet kedepannya bisa berbagi pengetahuan yang  lebih lagi", ujarnya. 


Evi, Salah satu peserta berpesan agar kiranya ada event selanjutnya berupa workshop ilmiah lagi yang dibuat oleh LPM Violet Untuk membantu kebutuhan mahasiswa dan tentunya sesuai porsi mahasiswa Stik TM. Ia juga mengungkapkan kesannya

"Mengikuti Workshop ini sangatlah bermanfaat, tidak sia-sia saya hadir dalam acara workshop ini karena Ilmu yang luar biasa saya dapatkan ada di workshop ilmiah ini, begitupun dengan pematerinya Yang Luar biasa membagikan ilmunya", tuturnya. (WHY) 

Sabtu, 02 Maret 2019

PENGURUS BARU SIAP BANGKITKAN LDK Ash-shihah

Makassar –Violet, Lembaga dakwah kampus (LDK) ash-shihah sekolah tinggi ilmu kesehatan (STIK) Tamalatea Makassar melangsungkan kegiatan pelantikan pengurus periode 2018/2019 di Aula STIK TM yang dihadiri langsung oleh ketua STIK TM, LIDMI dan FMDKI Makassar, ketua maperwa, pembina LDK, UKM Klimaks, KSR dan LPM Violet pada Sabtu (02/03/2019)
Pengurus baru yang dilantik berjumlah 22 orang dengan tema "mewujudkan profesionalisme untuk LDK Ash-Shihah yang lebih berkualitas"
Rusnah sebagai ketua panitia mengatakan bahwa kendala dalam kegiatan ini ialah kurangnya kerja sama antara panitia dikarenakan adanya urusan-urusan tertentu
selaku ketua umum LDK Ash-Shihah yang terpilih Muhammad Ikmal mengemukakan cara agar LDK Ash-Shihah kembali bangkit dari ke fakumannnya 
“cara saya untuk mengaktifkan organisasi LDK sehingga LDK tidak fakum  lagi seperti tahun-yahun sebelumnya yaitu saya akan melaksanakan program kerja yang sudah ditetapkan didalam kepengurusan ini sehingga LDK bisa eksis baik di internal maupun external kampus”
Adapun harapannya semoga dengan kepengurusan yang baru ini LDK Ash-Shihah dapat bangkit kembali  dan pengurus lebih aktif dan amanah dalam jabatan yang dipegang masih-masing
 “Bisa menjadi bekal buat adik-adik dalam menjalankan organisasi LDK dan semoga kepengurusan periode ini bisa berjalan maximal", harapan singkat yang disampaikan ketua STIK TM 

PELANTIKAN 5 ANGGOTA BARU KSR PMI UNIT 109 STIK TM




Makassar, LPM Violet- Korps Sukarela (KSR) Palang Merah Indonesia (PMI) Unit 109 Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIK) Tamalatea Makassar mengadakan Pelantikan Anggota Baru ke-XIX dii Aula STIK TM pada Jumat, 01 Maret 2019.


Pelantikan dengan tema "Menciptakan Generasi Relawan yang Berkualitas serta Totalitas dalam Kemanusiaan" ini dihadiri oleh Ketua Maperwa, Perwakilan UKM dan HMJ serta beberapa perwakilan KSR yang ada di Makassar.


Ketua Panitia, Iin Sagita Idris mengatakan kendala yang dihadapi dalam kegiatan ini bisa diminalisir dengan saling bekerjasama 


"Alhamdulillah untuk menyukseskan kegiatannya di bantu oleh senior-senior, partisipasi dari KSR-KSR lain yang memberikan arahan-arahan untuk mempermudah kami melaksanakan kegiatan", ungkapnya.


Sementara itu, Risda Marsal selaku Penanggungjawab Sementara (PJS) KSR PMI Unit 109 mengatakan bahwa anggota baru yang dikukuhkan berjumlah 5 orang. Selain itu, ia juga mengemukakan harapannya

"Semoga amanah dalam berorganisasi dan bisa berproses di KSR 109 STIK TM serta mengabdi dalam tugas kemanusiaan", Ujarnya. (01/02/2019) (WM)

Sabtu, 23 Februari 2019

STIK TM SIAP LEPAS 145 MAHASISWA KE KABUPATEN WAJO


Makassar, LPM Violet-  Mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIK) Tamalatea Makassar akan melaksanakan Kuliah Kerja Lapangan Plus (KKLP) di Kabupaten Wajo. Sabtu (23/02/2019).

KKLP yang berlangsung satu bulan ini (25 Februari 2019 -25 Maret 2019) akan diikuti 145 peserta dari mahasiswa reguler dan non reguler dengan budget  Rp. 1.100.000 per mahasiswa.

Dr. Muhammad Rifai, M. Pd. selaku ketua panitia mengatakan bahwa mahasiswa yang akan mengikuti KKLP ini akan ditempatkan di Kabupaten Wajo Kecamatan Majauleng yang disebar di sepuluh desa. Ia pun mengungkapkan bahwa syarat untuk dapat memprogram KKLP yaitu ketika semua mata kuliah telah terselesikan.

Sementara itu, Korcam (Koordinator Kecamatan) yang terpilih secara demokratis, dalam hal ini Alan Dwi Kusuma mengungkapkan persiapannya untuk mengikuti KKLP ini telah dilakukan dari jauh hari, terutama mental, fisik dan kesehatan

"Karena nantinya akan dihadapkan dengan berbagai dinamika dan persoalan dalam masyarakat", ujarnya. 

Alan juga menambahkan bahwa persiapan yang tak kalah penting yaitu sikap dan perilaku, agar nantinya dapat memberikan kesan yang baik untuk masayarakat. Ia juga berharap kerjasama antara mahasiswa baik regular maupun non regular tetap rejaga selama di lapangan. (RSM/NAP/SWY)

Jumat, 22 Februari 2019

PENGUKUHAN ANGGOTA BARU LPM VIOLET KE 18




Makassar, LPM Violet- Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Violet Sekolah  Tinggi  Ilmu Kesehatan (STIK) Tamalatea Makassar melakukan Pengukuhan Anggota Baru ke 18 di Ruang 203 STIK TM pada Jumat, 22 Februari 2019.


Pengukuhan dengan tema "Meningkatkan Profesionalitas untuk Violet yang Lebih Berkualitas" ini dihadiri oleh Ketua Maperwa, Formatur Presiden BEM, perwakilan UKM dan HMJ, serta Senior LPM Violet.

Ketua Panitia, Sri Wahyuni mengatakan sempat ada beberapa kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan kegiatan ini  namun, berkat kerjasama dan semangat dari panitia, masalah tersebut bisa diatasi

"Alhamdulillah atas kerjasama dan semangat dari teman-teman  panitia masalah itu bisa tertutupi dan kegiatan dapat berjalan dengan lancar sampai selesai", ungkapnya.

Sementara itu, Akmel Kemal selaku Pimpinan Umum LPM Violet mengatakan bahwa anggota baru yang dikukuhkan berjumlah 22 orang, namun yang sempat hadir pada hari ini hanya 19 anggota. Selain itu, Kemal juga  mengemukakan harapannya

"Semoga anggota baru bisa lebih meningkatkan rasa profesionalitasnya dan rasa solidaritas untuk violet kedepannya bisa lebih berkualiatas ditangan mereka", ujarnya. 

DEMOKRASI INDONESIA, KENYATAAN MASA KINI DAN MENATA MASA DEPAN


Proses demokrasi yang seharusnya menjadi awal untuk melakukan perubahan, melepaskan diri dari kemelaratan menjadi utopis. Ide demokrasi sebagai solusi yang emansipatif untuk menjawab persoalan akibat kegagalan sistem aristokrasi, teokrasi dan feodalisme yang pernah digunakan di masalalu ternyata menimbulkan skeptisisme baru akibat praktik demokrasi yang tidak sehat sampai hari ini, skeptisisme inilah yang memudahkan Sistem teologi kembali di gaungkan "meski terbukti gagal dalam catatan sejarah" oleh kelompok ekstrimis sehingga mendapatkan ruang kepercayaan karna kegagalan demokrasi yang tidak pernah merubah keadaan ketimpangan.

Kegagalan ini tentu bukan karna demokrasinya, melainkan Elite politik sebagai agen yang punya power dan partai politik sebagai salah satu struktur sosial belum bisa move on dari watak individualisme dan feodalismenya untuk mereformasi kearah demokrasi yang ideal. Agen dan sistem model inilah yang melahirkan figur apolitis yang hanya sekedar mengandalkan kekuatan modal, yang pada akhirnya tampil menjadi figur yang berorientasi akumulasi kapital untuk kepentingan kolega dan keluarga. Bila ini terus terjadi maka penting membaca kembali Plato dalam kritiknya terhadap Demokrasi dalam beberapa hal, Filsuf klasik tersohor itu menganggap bahwa dalam demokrasi, masyarakat terpolarisasi antara yang kaya dan miskin, yang kuat dan lemah, cerdas dan yang terbelakang. Polarisasi itu dalam kompetisi demokrasi akan selalu di menangkan oleh yang kaya, kuat dan cerdas dan yang miskin, lemah dan terbelakang akan terus mengalami kekalahan.

Selain Plato, Jason Brennan seorang pengajar ilmu politik di Universitas Georgetown, Amerika Serikat, mempersalahkan demokrasi atas meningkatnya rasisme, kebencian dan naiknya figur-figur inkompeten menjadi pemimpin. Brennan menganggap masyarakat politik dalam penyebutannya "Warga demokratis" (Democratic Cityzens) tidak akan pernah setara. Selalu ada beragam kelompok yang ada dalam masyarakat. Brennan melihatnya ada tiga, Pertama orang-orang yang apatis, apolitis, serta ignorant dalam urusan politik. Ia menyebut mereka sebagai Hobit. Kedua adalah orang-orang yang antusias terhadap politik, mereka punya informasi tentang politisi dan partai politik yang mereka dukung dan tidak di dukung, mereka yang ikut kampanye dan menyebarkan atribut partai. Kelompok ini cenderung fanatik terhadap pilihan politiknya dan cenderung antipati pada kelompok lain, Brennan sebut kelompok ini sebagai Holigan. Ketiga kelompok yang rasional, cerdas dan mengambil keputusan berlandasan ilmiah. Mereka memilih calon pemimpin berdasarkan pertimbangan rasional, melihat kebijakan mana yang masuk akal dan mana yang tidak, mana yang betul-betul merakyat dan mana yang memperalat rakyat. Brennan menyebutnya sebagai kelompok Vulcan.

Dibanyak negara termasuk Indonesia, demokrasi selalu di ramaikan dengan kelompok Hobit dan Holigan, hanya sedikit saja yang berkarakter Vulcan padahal kualitas demokrasi di tentukan oleh kelompok yang kecil ini. Brennan menyebut bahwa fragmentasi dalam warga demokratis ini sebagai catat lain dari kenyataan demokrasi kita. Namun tanpa menolak penuh demokrasi, kita kembali mengingat Abraham Lincoln dalam pemahamannya tentang demokrasi. Lincoln menyebutkan bahwa Demokrasi adalah sistem politik dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat. Dari sini kemudian kita menemukan makna sesungguhnya dalam negara demokrasi, bahwa demokrasi adalah sistem dimana rakyat berdaulat penuh atas ekonomi, sosial dan politik melalui Instrumen negara dan pemerintahan.

Mengingat Demokrasi kita yang jauh dari ide Abraham Lincoln, harus perlu ada reformasi birokrasi terutama dalam penyusunan regulasi dan konsensus kebijakan, begitupun juga harus ada reformasi partai politik untuk kembali pada konstitusi demokrasi yang sesungguhnya. Permasalahan di atas pada dasarnya berawal dari partai politik yang dalam mekanisme penentuan calon kandidat/pemimpin tidak melibatkan masyarakat sebagai penentu figur yang di calonkan. Dari sinilah maka kenyataan demokrasi kita tetap saja hanyalah "pseudo-demokrasi", dan kita tidak akan pernah memilih pemimpin yang ideal, melainkan memilih untuk menghindari pemimpin terburuk. Penentuan kandidat yang sepenuhnya oleh partai politik inilah yang menyebabkan salah satu diantaranya yaitu oligarki ekonomi dan politik akan terus menguat dan langgeng, dikarenakan belas kasih pemimpin terhadap partai yang harus di bayar. Yang lainnya ialah naiknya figur-figur inkompeten, apolitis dan pebisnis yang justru merusak hakikat demokrasi dalam struktur pemerintahan. Menyebabkan banyaknya produk hukum dan kebijakan yang tidak tepat sasaran, pro korporasi dan kontra produktif untuk kepentingan masyarakat.

Penulis : Abu Kapota (Presidium Forum Mahasiswa Kota Makassar "For MAKAR")




Rabu, 16 Januari 2019

MEMPERINGATI BULAN K3


Makassar, Violet- Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Kesehatan Lingkungan dan Keselamatan  Kerja (KLKK)  Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIK) Tamalatea Makassar menggelar seminar Kesehatan dan Keselamatan Kerja yang dilaksanakan di Aula STIK TM. Rabu, (16/01).

Kegiatan dengan tema "Implementasi Gelombang Baru KESMAS dalam Mewujudkan Kemandirian Berbudaya K3" ini dilaksanakan dengan tujuan untuk memperingati bulan K3 nasional yang jatuh pada tanggal 12 januari-12 februari. 

Ketua panitia, Sarni Boro Allo mengatakan Seminar yang digelar pagi tadi dan diikuti oleh mahasiswa STIK TM, Alumni STIK TM, Dinas Ketenagakerjaan, serta Balai K3 Puskesmas ini mampu mengatasi segala kendala yang dihadapi

"Ada beberapa kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan kegiatan ini namun berhasil kami lewati," ujarnya.

Yolandika Natan, Ketua umum HMJ KLKK menuturkan agar anggota-anggotanya tetap semangat dalam menjalankan program kerja, loyal dalam berorganisasi, dan berharap agar HMJ KLKK bisa eksis kedepannya. (NM/LS/NA)

Selasa, 15 Januari 2019

DONOR DARAH DI AWAL TAHUN

Makassar, Violet- Korps Sukarela (KSR) Palang Merah Indonesia (PMI) unit 109 Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIK) Tammalatea Makassar telah menyelenggarakan kegiatan donor darah yang dilaksanakan di Pelataran Kampus STIK TM dengan tema "Darah Adalah Harapan Mereka". Selasa, (15/01).

 Kegiatan donor darah ini dilakukan setiap 4 kali dalam satu tahun, dengan tujuan agar tidak kekurangan persediaan darah di rumah sakit

"Jika jarang dilakukan pendonoran darah maka persediaan di rumah sakit berkurang hal itu yang menyebabkan pasien mengambil darah dari keluarganya," kata Mutmainnah, salah satu petugas  PMI.

Mutmainnah juga mengatakan bahwa pengambilan darah bukan hanya diselenggarakakan di kampus-kampus saja melainkan juga di lakukan di berbagai tempat seperti perkantoran, instansi, perusahaan dll.

Kegiatan yang dilaksanakan pagi tadi berhasil mengumpulkan 24 kantong darah dari 36 orang yg telah di seleksi. Ketua panitia, Suciani Al-Azhar mengungkapkan kendala yang dihadapi dalam kegiatan ini ialah kurangnya kesadaran mahasiswa untuk donor darah.

Rabitha AR, salah seorang mahasiswi  yang turut berpartisipasi dalam kegiatan tersebut mengatakan bahwa donor darah ini merupakan kegiatan sosial yang sangat baik,  selain itu juga memberikan banyak  manfaat bagi kesehatan

 "Semoga kegiatan ini selalu di laksanakan, sesuai jadwal yang di tentukan tentunya di Stik Tamalatea, " harap perempuan tinggi itu.