iklan tiec

 photo ec_zpsf0cetkly.gif

Kamis, 03 Desember 2015

HBC “Ballatta” Peringati Hari AIDS Sedunia

Makassar, Violet – Home Based Care (HBC ) Ballatta memperingati hari AIDS sedunia, yang dirangkaikan dengan pengukuhan pengelola dan pengurus dengan nama yang sama HBC Ballatta. Selasa, 1 Desember 2015.  Kegiatan ini dihadiri oleh wakil gubernur, walikota pare - pare, pejabat-pejabat pemerintah, Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), dirut PT.  Semen Bosowa, Mahasiwa, dan siswa SMA/SMK.

Saat ditemui di sela – sela kesibukannya  Farid Satria sebagai penanggung jawab HBC yang  ikut dikukuhkan mengatakan bahwa sebenarnya ada 15 orang pengurus HBC tetapi hanya 4 orang yang dikukuhkan secara simbolis.
Farid juga mengatakan “program yang akan dijalankan sebenarnya hampir sama dengan yang lain, seperti Pemulihan adiksi berbasis masyarakat jadi metode rehabilitasi yaitu 2 bulan rawat inap dan 4 bulan rawat jalan. Selain itu   kami juga menyediakan informasi bagi teman – teman ODHA dari kabupaten kota ketika ingin mengakses layanan kesehatan di rumah sakit Makassar kemudian kita berikan dukungan psikososial, semangat dan informasi kesehatan,” jelasnya.
“Sejauh ini program yang sudah kami laksanakan yaitu Mengedepankan rehabilitasi dan partisipatif  dengan menggalang semua pihak swasta, pemerintah, komunitas, aktivis dan LSM untuk ikut dalam berkontribusi  terhadap penanggulangan NAPZA dan HIV/AIDS. Dan hanya di Sulawesi selatan pemerintah memfasilitasi rumah ini menjadi tempat rehabilitasi” terang Farid. Selasa (1/12)
Adapun visi dan misi dari HBC yaitu Visi , Pecandu, korban NAPZA dan ODHA yang produktif, sehat fisik dan psikis serta masyarakat lainnya mewujudkan lingkungan kondusif dan berkeadilan sosial.  Misi, Melakukan upaya pemulihan dan peningkatan kualitas hidup bagi pecandu, korban NAPZA serta penyadaran partisipatif kepada seluruh elemen masyarakat.
Tujuan dari HBC sebagai Rumah atau wadah berbagai informasi dan pengalaman bagi semua individu, organisasi,Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), SKPD, yang bergerak diisu pencegahan dan penanggulangan NAPZA dan HIV-AIDS yang berbasis masyarakat. Rumah atau wadah aspirasi dan informasi dari masyarakat tentang strategi dan model-model pencegahan Napza dan HIV AIDS yang berbasis masyarakat. Rumah atau wadah diskusi untuk semua elemen masyarakat terhadap isu-isu update penanggulangan dan pencegahan permasalahan NAPZA dan HIV/AIDS di wilayah propinsi Sulawesi selatan. Rumah atau wadah distribusi media KIE Napza dan HIV/AIDS sebagai bentuk edukasi permasalahan Napza dan HIV AIDS sebagai bentuk edukasi permasalahan napza dan hiv/aids Rumah/wadah pengobatan, perawatan dan pemulihan adiksi berbasis masyarakat yang partisifatif bagi korban penyalahgunaan napza. Rumah atau wadah pengembangan usaha mandiri bagi korban penyalagunaan napza dan HIV/AIDS demi terciptanya “pencegahan positif” melalui peningkatan kualitas hidup.
Kepala Biro NAPZA dan HIV AIDS Setda Prov Sulsel, Ir. Sri Endang Sukarsih, MP menyampaikan bahwa ODHA lebih banyak menyerang  pada laki – laki sebanyak 70% dan sisanya pada perempuan  dan transgender 30%. Ia juga mengungkapkan di Sulawesi selatan khususnya terjadi peningkatan sebanyak 9.600 orang dari tahun sebelumnya. Kemudian upaya yang dilakukan adalah dengan melakukan kesting agar semua harus melakukan rehabilitasi. NB,NH


Tidak ada komentar:

Posting Komentar