Kau hampir tak pernah menghubungiku Via ponsel,
tapi setiap saat aku selalu saja melihat ponsel itu berkali-kali
berharap ia berbunyi dan namamu yang tertera di sana
lalu dengan agak menggigil aku berusaha melawan keinginanku sendiri,
menyusun rencana-rencana tak selesai... untuk menjawab spam mu sedingin mungkin
tapi tak ada bunyi
kemudian pandanganku beralih pada telpon genggam itu,
lagi-lagi berharap kau pecahkan resah dalam sekali bip,
padahal kau tak ada dalam kontak-ku
maka bersama angin aku menggiring jeri, menyekap batin sendiri,
memilin-milinnya menjadi puisi yang paling setia pada sunyi
By: Meilani
(Anggota magang LPM Violet)
By: Meilani
(Anggota magang LPM Violet)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar