Di suatu kota kecil terdapat sebuah keluarga yang terdiri dari ayah, ibu, dan anak. Dikeluarga itu hanya ada satu anak tunggal laki-laki yang bernama Fajar. Ibunya sudah meninggal sekitar satu tahun yang lalu. Dan ayahnya bekerja sebagai penjaga pintu jembatan. Sekarang hanya ada Fajar dan ayahnya yang tinggal bersama dengan bahagia. Fajar sekarang berumur 10 tahun dan sudah kelas 4 SD ia bersekolah di sebuah sekolah dikota itu. Mereka merupakan keluarga yang cukup sederhana.
Ayahnya sangat menyayanginya dengan mengajaknya bermain setiap akhir pekan. Mereka sering ketaman, pantai, kebun binatang, dan tempat lainnya. Fajar merupakan anak satu-satunya yang dimiliki ayahnya sehingga ia sangat disayang, terlebih ibunya sudah meninggal. Ayahnya selalu bekerja di pagi hari sampai sore hari, begitu juga dengan Fajar yang sekolah pagi hingga siang.
Pada suatu hari ayahnya mengajak Fajar ketempat kerja ayahnya yang dekat dengan danau itu. Perjalanan ketempat kerja ayahnya harus dengan naik bis lalu dilanjutkan dengan naik kereta api yang memakan waktu sekitar 1 jam. Pada saat sampai distasiun dekat tempat kerja ayahnya, Fajar sangat senang karena ia bisa melihat kereta-kereta yang lalu lalang dan banyaknya orang yang lalu lalang. Akhirnya mereka sampai juga ditempat kerja ayahnya, Fajar sangat senang bisa kesana. Ia bermain ditaman dekat pinggiran danau, ia memancing ikan dengan perasaan yang sangat senang.
Distasiun sudah bersiap kereta yang akan berjalan menuju kota lainnya yang didalamnya terdapat banyak orang-orang berdosa, ada yang memakai narkoba, berkelahi, saling mengucapkan kata-kata yang kotor.
Ketika beberapa saat, Fajar sedang asyik memancing ikan, ia melihat sebuah kereta yang berjalan sangat cepat ingin melintasi jembatan. Namun ayahnya mengangkat jembatan itu karena ada sebuah pesawat terbang yang ingin lepas landas melewati jembatan itu, dan juga ayahnya tidak melihat ada kereta yang ingin melintas.
Dengan cepatnya Fajar berlari menuju tempat ayahnya, ketika sampai disana ia berteriak " Ayah . . . . ada kereta yang mau lewat . . . ." Namun ayahnya tidak mendengar. Karena keretanya sudah mau melewati jembatan, Fajar mengambil keputusan untuk menurunkan jembatan itu secara manual dengan mengangkat tuas yang ada tepat dibawah jembatan. Pada saat itu ayahnya melihat anaknya tersebut dengan kagetnya dan berkata " Ya ampun . . . . Anakku . . . . ".
Pada saat itu, Fajar terjatuh kedalam tempat tuas tersebut dan terjepit. Ayahnya yang melihat merasa bingung dan hanya ada 2 pilihan yaitu menyelamatkan anaknya atau menyelamatkan kereta itu. Dan beberapa saat, ayahnya memutuskan menyelamatkan kereta tersebut dengan menurunkan jembatannya. Dan beberapa saat, kereta itu melewati jembatan itu dengan selamat.
Kemudian ayahnya keluar dari tempat kerjanya dan berlari menuju anaknya untuk melihat kondisinya. Ternyata Fajar sudah meninggal karena terjepit. Ayahnya menangis dengan sangat keras " Tidak . . . . . . . . . Anakku . . . . . . telah tiada ". Pada saat itu salah satu dari penumpang perempuan kereta itu yang memakai narkoba melihat ayah Fajar sedang sedih dengan menggendong anaknya tersebut.
Kemudian setelah beberapa hari ayahnya bertemu dengan perempuan yang berada dikereta waktu itu. Perempuan tersebut sangat berterima kasih dan terharu sekaligus minta maaf kepada ayah Fajar karena sudah menyelamatkannya dengan mengorbankan nyawa anaknya sendiri.
By: Rahma Saide