iklan tiec

 photo ec_zpsf0cetkly.gif

Kamis, 09 Juli 2015

SK Pembimbing mengambang, Mahasiswa 2011 menunggu kepastian

Wawancara Khusus
SK Pembimbing mengambang,
Mahasiswa 2011 menunggu kepastian

Dra. Nurbaety Arifin, M.Kes
Pembantu Ketua (puket) I

T
erkait dengan Surat Keputusan (SK) -011 yang menjadi tanda tanya besar dibenak Mahasiswa angkatan 2011 yaitu mahasiswa dihimbau untuk mengumpulkan kembali SKnya kepada puket I yang baru – baru ini terpilih. Pada kesempatan ini kru LPM Violet berkesempatan mengkonfirmasi dibalik hal tersebut. Berikut petikan wawancaranya.


Mengapa SK 011 dikumpulkan melalui puket I ?
Karena ada beberapa mahasiswa yang komplain terhadap SK misalnya beberapa jurusan tidak sesuai dengan dosen pembimbingnya.  Jadi setelah saya berbicara dengan prof. indar katanya kumpulkan saja dulu semua SKnya lalu nanti akan diadakan rapat mengenai hal tersebut. kita kan mengacu kepada kompetensi , tentu yang membimbing harus disesuaikan dengan keilmuwan mahasiswa. Sebab bagaimana caranya membimbing kalau dia saja tidak tahu. Lalu yang kedua kita ingin melihat distribusi pembagian pembimbing yang diantaranya dosen Luar Biasa (LB),  dosen tetap yayasan dan dosen BK itu semua yang harus dilibatkan. Kemudian yang ketiga kita mengacu kepada kebersamaan sebab lembaga yang berbicara.
Bagaimana dengan judul yang sudah di acc oleh  pembimbingnya ?
Itu tidak ada masalah yang penting semuanya di kumpul dulu . dan nantinya mahasiswa bisa di tanya sudah sejauh mana konsultasi dengan pembimbingnya. Selain itu mahasiswa yang sudah di acc judulnya nanti di bahas dalam rapat. Karena saya tidak bisa mengambil kebijakan sediri. Dan dalam SK juga ada bunyinya jadi bisa dirubah dikemudian hari jika terdapat kekeliriuan di dalamnya. Artinya SK ini bukan definitif atau bisa ditinjau kembali.
Dalam pengumpulan SK ini, Bagaimana dengan  Mahasiswa yang belum mengetahui informasi ini ?
Tidak apa- apa, nantinya kan mereka akan kembali semester berikutnya untuk melakukan pembayaran. Jadi itu nanti di sampaikan kepada  mahasiswa yang belum mengumpulkan SK. Sepanjang kita mau kita dari jajaran yang ada di kampus tidak ingin Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIK) seperti sebelumnya baik dari kualitas maupun kuantitas. Olehnya itu kita mencari cara untuk mengembalikan era kejayaan STIK. Kemudian rapat akan dilakukan setelah perkuliahan kembali aktif. Rabu, (8/7). (MA/NH)     



Minggu, 05 Juli 2015

Dua Kader Violet Raih Wisudawan Terbaik

Makassar, Violet- Tahun ini Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIK) Tamalatea Makassar kembali melahirkan wisudawan terbaik. Dua diantara wisudawan terbaik merupakan kader Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Violet yaitu Dinar, SKM dan Indra Utama Putra, SKM.
Dinar, SKM saat diwawancarai crew violet mengutarakan kegembiraannya,“saya kaget sekaligus bahagia, pastinya karena bikin bahagia orangtua. Alhamdulillah bisa dapat gelar wisudawan terbaik walaupun terbaik ke 3 tetapi sudah cukup bikin orangtua bangga.” Tutur Dinar.
Dinar yang mengikuti banyak organisasi seperti LPM Violet tahun 2010, Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) tahun 2012, dan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) tahun 2013. Lantas tak membuat kuliahnya menjadi keteteran meskipun ada kendala namun bisa teratasi dengan menghasilkan IPK 3,72.
Adapun pesan dari dinar untuk teman – teman mahasiswa yang masih berjuang di bangku perkuliahan ia mengatakan “rajin masuk kuliah dan berusaha selalu dapat nilai terbaik. Selalu sertakan nama orangtua supaya bisa jadi motivasi dapat nilai terbaik, tetap semangat buat adik – adik mahasiswa tujukkan kepada orang bahwa kalian bisa di andalkan dalam keluarga,”  Sabtu (20/6)
Senada dengan Indra utama putra yang akrab disapa indra  berhasil meraih wisudawan terbaik ke empat dengan IPK 3,64. Selama perkuliahan banyak kendala yang dihadapi seperti bertabrakan jam rapat atau kegiatan organisasi dengan kuliah. Namun katanya itu semua bisa di lewati.
Wajar  jika Indra mengalami banyak kendala saat kuliah karena ia berkecimpung dalam organisasi yang banyak diantaranya yaitu Ikatan pemuda pelajar Baar (2009), Lembaga Dakwah Kampus (LDK)  As-shihah, Himpunan Mahasiswa Peminat Gizi (Himapzi), HMI, Violet, BEM,Majelis Permusyawaratan Mahasiswa (Maperwa), KPUM, dan MGG club.

Di akhir wawancara ia menitip pesan buat teman – teman mahasiswa yaitu untuk rajin membaca buku, jangan lupa membaca do’a dan yakin usaha sampai. Senin (18/6). (FR)

Sabtu, 04 Juli 2015

LPM Violet dan LDK As-shihah Adakan Buka Puasa Bersama

Makassar, Violet – Dalam rangka buka puasa bersama, Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Violet  bekerja sama dengan Lembaga Dakwah Kampus (LDK) As-shihah Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIK) Tamalatea Makassar dengan mengangkat tema “Mari menjalin tali silaturrahim”. Acara ini dilaksanakan pada Jum’at 3 juli 2015 di pelataran kampus STIK Tamalatea.
Selain internal kampus yang ikut berbuka puasa bersama seperti Pembantu Ketua (Puket) III, Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM), Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ), juga hadir dari panti asuhan Nurul Qadri, senior LPM violet, serta Perhimpunan Pers Mahasiswa Indonesia (PPMI) Dewan Kota Makassar.
Gustina mengatakan bahwa masih banyak yang kurang dalam pelaksanaan kegiatan tersebut jadi yang harus dibenahi untuk buka puasa bersama selanjutnya yaitu semua anggota kepanitiaan harus lebih kompak dan lebih mematangkan perencanaan kegiatan yang akan dilaksanakan agar kegiatan terarah.
“walaupun ada kendala seperti masih susahnya mengkoordinir teman – teman panitia kemudian rangkaian acara yang telah direncanakan tidak berjalan dengan semestinya karena ada sedikit hambatan dari panitia pelaksana. Akan tetapi Alhamdulillah tetap berjalan lancar meskipun ada sedikit hambatan,” tambah Gustina selaku ketua panitia. (3/7)
Fitriati juga menanggapi “buka puasa bersama kemarin bagus dan kalau bisa tingkatkan lagi kepedulian terhadap sesama dan masih terlihat jelas kurangnya partisipasi UKM dan HMJ internal kampus,” tutur gadis yang bergelut dalam UKM Korps Sukarela (KSR) Palang Merah Indonesia (PMI) Unit 109. Sabtu (4/7).

Disela acara juga ada forum diskusi khusus PPMI DK kota Makassar yang dibuka langsung oleh Irwan sakkir akrab disapa vhito selaku sekjen PPMI DK Makassar dan membahas sedikit mengenai persiapan MUKERNAS kemudian dilanjutkan dengan foto bersama. (MY) 

Jumat, 03 Juli 2015

Pelantikan Puket I, II dan III

Makassar, Violet – Sekolah Tingggi Ilmu Kesehatan (STIK) Tamalatea Makassar baru – baru ini telah melaksanakan  Pelantikan Pembantu Ketua (Puket) I, II dan III pada hari Rabu, 1 Juli 2015 di gedung Aula STIK Tamalatea yang dirangkaikan dengan acara buka puasa bersama.
Adapun nama – nama dari puket yang dilantik yaitu Dra. Nurbaety Arifin, M.Kes sebagai puket I, Muhammad Basir, SKM,M.Kes sebagai puket II, dan Andi  Yusuf, SKM,M.Kes sebagai puket III.
Tamu undangan yang menghadiri acara pelantikan diantaranya mantan Puket I, staf kampus, Dosen STIK Tamalatea, Ketua Majelis Permusyawaratan Mahasiswa (Maperwa), Presiden Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM), Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) dan Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) STIK Tamalatea ,serta undangan eksternal kampus. Sore (1/7) 
Dra. Nurbaety Arifin, M.kes, mengungkapkan harapannya “pasti semua menginginkan yang lebih baik, bisa membangun STIK lebih bagus dan memiliki akreditasi bagus pula.” Tak banyak yang ia bisa sampaikan saat diwawancarai oleh kru violet, karena sedang mempersiapkan ruangan barunya sebagai puket I. Beliau hanya mengharapkan STIK lebih bagus dari sekarang ini.
Setelah pelantikan puket ini banyak yang harus dibenahi oleh puket sekarang dalam bidangnya masing – masing baik itu dari manajemen akademik, keuangan maupun kemahasiswaan. Seperti yang diharapkan oleh Halik minggele sebagai ketua Maperwa bahwa keseluruhannya harus diperbaiki khususnya bagian manajemen masing – masing puket biar lebih terarah dan teratur. Karena saat ini STIK tamalatea dalam masa krisis akreditasi dan bulan November tanggal 5 adalah ketentuan akreditasi.

Presiden BEM juga mengungkapkan harapannya kepada puket yang terpilih “banyak harapan yang terselip untuk puket III yang sudah dilantik khususnya untuk aspirasi mahasiswa. Yang pertama semoga setelah dilantiknya puket III aspirasi mahasiswa bisa di dengar dan dilaksanakan, kedua adanya transparansi antara mahasiswa dan pimpinan dalam hal ini puket III, ketiga semoga bisa menjadi pengayom yang baik untuk mahasiswa dan yang terakhir bisa menyatukan persepsi antara organisasi internal dan eksternal.” Kata Muhammad akbar yang selalu mengakhiri sesi wawancaranya dengan kata #MariSolid. Jum’at (3/7). (NH/NB)